Berawal dari chatting yang tidak sengaja antara
saya dan Rhovant, salah satu teman saya dari BMC Bandung, tercetuslah ide untuk
turing jarak pendek dengan alasan waktu yang tidak banyak karena kesibukkan
masing". Kami sepakat untuk mengunjungi kota Bandar Lampung. Alasan nya
adalah kami belum pernah berwisata di kota Lampung, selain itu di kota ini juga
terdapat sedulur dari BisMania Community yaitu Mas Roby dan Mas Febri Handoko
yang dapat menemani kami selama di kota Bandar Lampung. Namun, sebagai penggemar
Bis, tak cukup rasanya jika hanya jalan-jalan di kota Lampung saja, kami sempat
berdiskusi untuk mengunjungi salah satu Perusahaan bis di kota Lampung ini.
kebetulan, Mas Febri sendiri bekerja di Perusahaan bis "Puspa Jaya",
salah satu Perusahaan Bis yang cukup terkenal di kota Lampung. setelah
berkomunikasi dengan mas Febri, sepakatlah kami untuk mengunjungi PO Puspa
Jaya. Berikut catatan perjalanan yang kami rangkum dari awal perjalanan sampai
akhir perjalanan.
Malam itu, Sabtu 28 April 2009, saya kedapatan seorang tamu yang tidak
terlalu ganteng, namanya Hendra. Kedatangannya untuk bersilaturahmi sekaligus
"modus" untuk mengajak saya pergi ke Lampung. memang, beberapa hari
sebelum hari H acara di Lampung, saya sempat menyatakan bahwa tidak bisa pergi
karena alasan tugas kampus yang berlebihan. Namun akhirnya saya memilih
berangkat karena merasa "segan" dengan teman saya yang datang ratusan
kilometer dari Jogja untuk pergi ke Lampung. Selain itu juga timbul kekecewaan
yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Rhovant tatkala membalas BBM saya yang
sangat singkat tanda tidak enak badan dengan saya.. Well, kembali ke prinsip
saya, "Jangan sampai Kuliah mengganggu hobi kita", berangkatlah saya
malam itu bersama hendra dengan tatapan aneh banyak orang yg melihat sepasang
cowok naik motor buat malem mingguan di terminal Pulogadung.
Sesampainya di terminal, kami menunggu satu orang teman kami yaitu Windi.
Dia salah satu calon member BMC Sumatra yang pengen ikut kegiatan BisMania
Community ini. itung" modus biar kalo pulang dari acara nanti dapat
diterima menjadi member BMC Sumatra. sorry Windi, tidak semudah itu.. Hha
becanda
Jam 9 malam, kami semua berangkat ke Pelabuhan Merak naik bis Asli Prima,
salah satu "anak" bus perusahaan Hiba Utama. Dengan membayar 17.000
per orang, kami diantar ke Pelabuhan Merak dengan nyaman dan cepat. Sepanjang
perjalanan kami tertidur agar lebih fit dalam acara esok. Keasikan tidur, kami
hampir tiba di Merak, disana sudah menunggu sepasang kekasih yang yang saling
mencintai yaitu Rhovant dan Devi. tak lama kemudian kami sampai di Merak. satu
hal penting dalam perjalanan ke Merak ini, sang kenek bus "lupa"
mengembalikan kelebihan ongkos kami. Yowes gapapa, gak saya laporin ke
manajemen kok tenang aja.. hhe
Sampai di Merak jam 12 malem, kami semua tampak bahagia bisa berkumpul
bersama, terutama Rhovant yang terlihat hampir memeluk saya ketika tahu saya
ikut. kami segera mencari rumah makan Padang langganan kami untuk mengisi
tenaga dalam perjalanan ini. saat makan, datang pula teman kami yang jauh"
dari Jogja, yaitu Bayu yang tampak "shock" melihat saya ikut. 3 orang
kena tipuuuuu hha.
well, setelah selesai makan dan bayar dengan bahasa Padang biar dapet murah,
kami segera menuju Pelabuhan Merak. Terlihat di jadwal pemberangkatan kapal
yang terdekat yaitu kapal KMP Nusa Mulia. kami segera membeli tiket seharga
11.500 per orang. Oke, segera menuju dermaga 3 disana sudah menunggu kapal KMP
Nusa mulia yang sedang bongkar muat. Narsis dulu yaa :D
Jam 2 pagi, kapal mulai berangkat meninggalkan dermaga. klakson kapal
sebanyak 3x yang cukup membuat pengang kami yang berdiri persis dibawah klakson
kapal menandakan kapal berangkat. Perjalanan kapal diperkirakan selama 2 jam,
selama itulah kami saling bernostalgia dan bercengkrama untuk saling mengenal
kepada yang baru ikut turing kali ini.
Tepat 2 jam, kapal bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. para penumpang
dan kendaraan segera keluar satu per satu dengan tertib dibawah pengaturan awak
kapal. perjalanan akan kami lanjutkan ke terminal Rajabasa. di terminal
Bakauheni banyak sekali pilihan bis dan travel untuk menuju Rajabasa. namu sebagai
penggemar bis, kami tahu bis mana yang terbaik diantara yang baik. pilihan
jatuh ke bis Gumarang Jaya eksekutif bernomor pintu 21, kenapa bis ini kami
pilih? dulu saya pernah naik bis ini dari Jakarta menuju Bukittinggi, bis ini
memiliki kursi/seat yang nyaman dan tidak terlalu sempit, selain itu AC nya
berfungsi dengan sangat baik. Berbeda dengan bis" lain yang kadang
terlihat memiliki fasilitas AC, tapi pas di jalan AC nya anget. Bis Gumarang
jaya ini bemesin Mercedez Benz 0H 1521 yang memiliki suspensi yang sangat
nyaman untuk menjelajah pulau sumatra yang jalannya banyak yg rusak. setelah
membayar ongkos seharga 22.000, kami tertidur pulas diatas Bis Gumarang Jaya paling nyaman sedunia ini.. *halah
Mentari pagi mulai memancarkan sinar nya, saya terbangun. beberapa teman
saya terlihat masih terlelap akibat kelelahan selama perjalanan. Tampak hendra
di depan sedang berusaha memotret bis dan truck yang lewat, tapi sayang
usahanya siasia karena hasilnya ngeblur semua dikarenakan jalan yg rusak
sehingga tidak mendapatkan fokus akibat bis berguncang. Maklum, kamera kreditan
hahaha..
Jam 7 pagi, kami sudah mendekati Rajabasa. namun sedulur kami yaitu mas Roby
dan temannya Agung telah menunggu kami di simpang sebelum Rajabasa. Kami semua
segera turun dari bis dengan wajah ngantuk dan rambut acak"an. namun itu
semua sirna tatkala kami melakukan perjalanan perdana naik Trans Lampung,
sejenis "busway" nya Lampung. beda nya Trans lampung ini belum
memiliki shelter atau halte untuk naik/turunnya penumpang, jadi kami bisa naik
dengan nyetop dipinggir jalan.
ongkosnya 2.500 per orang, kebetulan bis nya saat itu sedang kosong jadi
kami dapat leluasa norak di trans lampung ini.. Gak sampe 2 kilo, kita sampai
di basecamp nya mas Robi. kalo nengok kebelakang masih keliatan tuh simpang
tempat kita naik tadi.. hha
kami segera istirahat dan mandi untuk persiapan ke kantor Puspa Jaya. sambil
menunggu giliran, kami ngobrol banyak gimana masalah kota Lampung, kehidupan
masyarakat disini, dan banyak hal lainnya. Obrolan santai yang sangat kami
rindukan kalo kembali ke Lampung lagi.. setelah semuanya terbebas dari bau
badan, kami siap" untuk ke kantor Puspa Jaya.
Kali ini kami jalan kaki ke simpang tempat kami naik trans lampung tadi,
sembari nyari tempat sarapan untuk mengganjel perut sampe siang hari. Kami
menemukan tempat sarapan yang terlihat sangat sepi dan lapaknya kecil, disitu
terlihat seorang ibu dan anaknya yang menjual nasi uduk. its okey, itung"
memberikan rezeki kepada mereka, makan lah kami 7 orang di tempat tersebut.
sang penjual nasi uduk tampak sumringah ketika kami datang dan langsung
kerepotan melayani sarapan kami. Bahkan saking rame nya yg mau makan dan tidak
sebanding dengan kapasitas yg tersedia, hendra sampe rela duduk lesehan di
lantai warung. teman saya yg satu ini emang sudah terbiasa tertindas kalo
turing sama saya, yg sabar ya Hendra.. :)
Penjual nasi uduk senang, kami pun kenyaaaang. Jangan liat dari kecilnya
tempat, tapi cita rasa yang disajikan di warung ini cukup enak. kamipun
langsung melanjutkan perjalanan ke simpang tadi. sampai di simpang, kami segera
mencari tempat yang adem karena matahari sudah benar" panas. untuk orang
berkulit putih seperti saya dan Devi, hal itu mutlak dibutuhkan agar kulit kami
tidak hangus terbakar. *halaah
tidak lama menunggu, kami segera naik bis kota menuju kantor Puspa Jaya.
kali ini ongkosnya dibayarin Bayu, mungkin karena dia lagi seneng deket sama
cewek yg di bengkulu. Kiuuww
jam 10 kurang, kami tiba di kantor Puspa Jaya.
sampai disana kami istirahat sejenak sambil menunggu mas Febri. disini juga
datang lagi teman" penggemar bis yang datang cukup jauh dari Bandar Jaya.
Total kami semua ada 15 orang yang akan bersilaturahmi dengan pihak Manajemen
Puspa Jaya. tidak lama kemudian mas Febri datang dan mempersilahkan bertemu dgn
pihak Manajemen. kami disambut oleh Pak Putut dari manajemen operasional Puspa
Jaya. Disini kami berdiskusi hangat mengenai banyak hal tentang Puspa Jaya,
baik itu masalah Bis AKDP Rajabasa-Bakauheni, Trans Lampung, SDM Puspa Jaya,
dan juga Sejarah Puspa Jaya sendiri. Terlihat antusuasme dari peserta kunjungan
yang datang dengan melakukan diskusi tanya jawab dengan pihak manajemen. Disini
kami banyak sekali mendapatkan ilmu dan informasi bagaimana Perusahaan Bis itu
beroperasi. Kami juga memberikan sedikit kenang”an kepada Puspa Jaya sebagai
bentuk apresiasi kami terhadap PO Puspa Jaya.
Setelah diskusi selesai, kami diajak oleh Pak Putut untuk makan siang
bersama. Terlebih lagi, armada yang akan menngantar kami menuju makan siang
adalah Puspa Jaya Pariwisata Scorpion King. Suka cita langsung terpancar di
wajah para peserta kunjungan, kami akan diajak makan siang sambil mengelilingi
kota Bandar Lampung menggunakan bis Puspa Jaya Scorpion King.
Tampak armada Puspa Jaya Pariwisata dan AKAP terparkir rapi dalam garasi. Bis Puspa Jaya identik dengan warna hijau dan bermotif bunga bali dikarenakan sang pemilik/owner Puspa Jaya sendiri berasal dari Bali. jika Anda tertarik untuk menggunakan jasa PO Puspa Jaya ini dapat dilihat di www.puspawisata.com , atau join di Fanspage PO Puspa Jaya di https://www.facebook.com/groups/popuspajaya/members/
Kami di ajak makan siang ke Rumah Kayu, sebuah restoran bernuansa khas sunda
yang sangat nyaman. Disini kami menyantap hidangan yang sangat memanjakan lidah
kami, menu yang kami pilih yaitu Gulai ikan tuna, Ayam goreng kremes lengkap
dengan kriuk”nya, sayur kangkung plus sambal yang sangat khas, dan dilengkapi
jus jambu, leci, alpukat, dan masih banyak lagi. Hati senang, perut pun
kenyang.. hhe
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi kota Bandar Lampung.
Kami juga menyempatkan diri untuk belanja oleh-oleh khas Lampung.
Dalam city
tour kali ini kami jadi mengetahui seluk beluk kota lampung, kegiatan
perbelanjaan masyarakat Lampung yang terlihat sangat ramai di Mall Robinson,
Mall yang terbesar di Kota Lampung karena disini belum banyak ada pusat
perbelanjaan modern seperti di Jakarta atau kota” besar lainnya. Kami juga
mengelilingi terminal Rajabasa, terminal induk di kota Bandar Lampung yang pada
saat itu tidak tampak keramaian seperti terminal” pada umumnya. Setelah puas
jalan-jalan, kami kembali ke Kantor Puspa Jaya.
Sesampainya di kantor, Pak Putut memberikan souvenir berupa kaos Puspa Jaya
Lovers. Walaupun ukuran nya kebesaran buat saya, tetapi ini merupakan hal yang
sangat berkesan khususnya untuk saya, dan juga untuk teman” yang lain. Raut
wajah kelelahan dari peserta seolah sirna dengan apa yang kami dapatkan hari
ini. Alhamdulillah :)
Hari semakin sore, waktu untuk pulang ke jakarta ngaret 2 jam dari yang
semula saya kondisikan, tapi hal itu sudah saya prediksikan juga sebelumnya. Lalu
kami semua berpamitan untuk kembali ke tanah jawa. Saya, hendra, Windi, hendak
ke Jakarta, sementara Rhovant, Devi, dan Bayu menuju Bandung. Saat berpamitan
dengan Pak Putut, beliau tiba” mempersilahkan kami untuk naik bis Puspa Jaya
tujuan Blitar, dimana pak Putut menawarkan kepada kami untuk turun di Merak
sesuai tujuan kami. Kami tak kuasa untuk menolak, maka naiklah kami di dua bis
berbeda. Saya, Hendra, windi, dan Ames berpisah dengan Rhovant, Devi, dan Bayu
di bis yang satu lagi. Hari itu terlihat Puspa Jaya memberangkatkan 3 bis
menuju pulau Jawa. (maaf kalo keliru)
Perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni selama 3 jam dari kantor Puspa Jaya, raut
wajah kelelahan kembali terpancar di wajah kami. Tak lama kemudian kami
terlelap dengan hati berbunga-bunga seperti livery Puspa Jaya. Oh Indahnya :)
Memasuki pelabuhan Bakauheni, kami parkir di dermaga 1 bersama bis Puspa
Jaya yg dinaiki Rhovant, lalu ada juga Bintang Kedjora jetbus, Tranex Jumbo,
dan SAN. Kami segera turun dari bis untuk foto” bis tersebut. Tidak lupa pula
crew puspa jaya yang kami naiki minta di foto sebagai kenang”an. Hhe
Jam 8 malam, bis memasuki kapal. Nama kapalnya KMP Jatra II. Setelah masuk
kapal kami semua ngumpul lagi di geladak kapal bersama Rhovant cs. Lelah,
ngantuk, pegel, laper, masuk angin, semuanya lengkap kami rasakan dalam
perjalanan ini. Tapi itu semua terbayar dengan sukses nya acara yang kami buat
dalam kunjungan ke Puspa Jaya ini. Rhovant tampak tidur lelap bergaya supir
Kami Saiyo yang habis tempur dalam perjalanan. 2,5 jam perjalanan kapal sampai
pelabuhan Merak. Setelah itu kami semua berpisah disini. Saya, Hendra, dan
windi melanjutkan perjalanan naik bis Transport Expres tujuan rawamangun,
sementara Rhovant, Devi, dan Bayu ke Bandung naik Kramat Jati dari terminal
Merak. Sedangkan bocah penguasa Merak, yaitu Armes naik angkot untuk sampai ke
rumahnya di Cilegon.
Acara selesai. Semua kelelahan kami terbayar oleh semua yang kami dapatkan
hari ini. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih sebesar”nya kepada pihak
Manajemen Puspa Jaya, Pak Putut, mas Febri yang telah melayani kedatangan kami
dan teman” dengan sangat ramah dan sangat memuaskan. Juga kepada teman”
Bismania Lampung, Mas Robi, Agung, dan juga teman” Puspa Jaya lover atas
partisipasi nya dalam acara ini. Terima Kasih :)
"Mohon maaf kalo ada salah kata yang meninggung dalam penulisan blog saya, masih banyak belajar soalnya.. " :) created by : Fadri Adhie